24 September 2009

Genjer-genjer, Karya Seni Korban Politik dan pemikiran orang yang sok tahu

Sebagian orang menuding Lagu Genjer-genjer dicipta PKI untuk menyemangati perjuangan mereka merebut kekuasaan. Tapi sejarah mencatat, inspirasi penciptaan lagu tersebut adalah situasi kehidupan warga Banyuwangi yang teramat menderita di masa penjajahan Jepang.

Inilah syair lengkap Lagu Genjer-genjer :

genjer-genjer neng ledhokan pating keleler
emake thole teka-teka mbubuti genjer
oleh satenong mungkur sedhot sing tolah-tolih
genjer-genjer saiki wis digawa mulih

gendjer-gendjer esuk-esuk digawa nang pasar
dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
emake jebeng tuku genjer wadhahi etas
genjer-genjer saiki arep diolah

genjer-genjer mlebu kendhil wedange umob
setengah mateng dientas digawe iwak
sega sapiring sambel penjel ndok ngamben
genjer-genjer dipangan musuhe sega

terjemahan:
genjer-genjer tumbuh liar di selokan
seorang ibu datanglah mencabutinya
dapat sebakul dalam memanennya
genjer (itu) kini tlah dibawanya pulang

genjer-genjer pagi harinya dibawa ke pasar
dijajar, diikat diletakkan di lantai pasar
seorang ibu (lain) membelinya dimasukkan tas
genjer (itu) kini siap dimasak

genjer-genjer dimasukkan ke panci (berisi) air panas
setengah matang ditiriskan untuk lauk
nasi sepiring (dan) sambal di dipan
genjer (akhirnya) dimakan bersama nasi

Konon lagu tersebut diciptakan seorang seniman musik bernama Muhammad Arief ketika melihat situasi warga Banyuwangi yang kesulitan makan saat penjajahan Jepang. Karena situasi terjepit itulah warga Banyuwangi terpaksa mengolah daun genjer (limnocharis flava) atau enceng gondok untuk dimakan sebagai sayuran.

Tanaman ini semula hanya dianggap gulma, atau pengganggu. Namun karena kelaparan mendera dan panen sawah tidak mencukupi, akhirnya genjer ini menjadi pilihan dimakan. Jual-beli genjer di pasar juga mulai dilakukan warga.

Lagu tersebut menjadi populer beberapa tahun berikutnya. Bahkan pada dekade 1960-an lagu tersebut mencapai puncak popularitasnya. RRI dan TVRI, dua media massa utama saat itu, sering memutarnya. Lagu tersebut kemudian menjadi lagu publik yang dinyanyikan oleh siapapun; dari anak-anak hingga orangtua, dari politisi hingga buruh dan kuli.

PKI, salah satu parpol besar saat itu, termasuk yang sering mempopulerkan lagu tersebut dalam berbagai pertemuan. Mungkin maksudnya adalah untuk menghibur dan mengumpulkan massa. Konon Njoto, salah satu tokoh PKI, adalah penggemar berat lagu Banyuwangi tersebut.

Tapi Manteb Sudharsono, dalang kulit ternama, mengatakan bukan hanya PKI yang mempopulerkan lagu itu. Pada tahun-tahun tersebut, dalang legendaris Ki Nartosabdo juga sering menyanyikan Genjer-genjer dalam pementasannya karena memang lagu itu sangat populer. Padahal Ki Nartosabdo adalah seniman yang tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) yang bernaung di bawah PNI.

Saat itu Manteb masih menjadi murib Ki Nartosabdo. Dia mengaku pada waktu itu sering mengikuti pementasan Ki Narto di berbagai daerah untuk memperdalam kemampuan seni pedalangan kepada sang maestro pewayangan Jawa asal Semarang itu.

Popularitas lagu Genjer-genjer mencapi puncak ketika masuk dapur rekaman. Tak tanggung-tanggung, tercatat ada beberapa penyanyi pernah melantunkan lagu untuk diabadikan. Dua di antaranya adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet, penyanyi besar pada era tersebut.

Namun masa keemasan Genjer-genjer segera berhenti seiring situasi politik saat itu. Pengganyangan PKI oleh Orde Baru, merembet juga ke lagu rakyat yang sedang populer ini. Dalihnya adalah, lagu tersebut lagu milik PKI dan diciptakan oleh seorang seniman Lekra.

Bahkan dalam penulisan sejarah VERSI Orde Baru, pada malam pembunuhan para jendral TNI AD di Lubang Buaya, para Pemuda Rakyat dan Gerwani (dua organisasi kepemudaan underbouw PKI) berpesta-pora dengan menyanyikan lagu tersebut(EMANG PKI GUOBLOK NYANYIIN LAGU GENJER-GENJER UNTUK BERPESTA PURA SETELAH BANTAI ORANG???ARTINYA AJA DA ADA YANG MENJURUS KE PENYIKSAAN,APALAGI PEMBANTAIAAN...) .

Belakangan data sejarah versi Orde Baru tersebut dibantah oleh Sersan Bungkus, anggota Cakrabirawa. Sekeluar dari penjara, Bungkus mengatakan tidak ada sukarelawan sipil, apalagi pesta-pora di Lubang Buaya pada malam itu. Setelah diambil paksa dari kediaman masing-masing, dalam suasana hening dan tegang Cakrabirawa menyerahkan para jendral itu kepada Garnisun untuk dieksekusi keesokan harinya.


jadi kalo kita pikir2 lagi tentang Faham lagu genjer-genjer sebagai lagu PKI semuanya ga bener (Menurut gw).karena pada kenyataanya lagu genjer2 diciptakan pada tahun 1942 (jaman jepang bro....bukan jaman PKI) dan isinya/arti dari lagu genjer-genjer jauh buuuuaaaanget dari paham komunis.....hanya saja pas ngetop-ngetopnya lagu genjer2 tuh pas jaman PKI....huft...kasihan banget genjer-genjer....dia hanyalah salah satu kebudayaan yang menjadi korban politik pada masa PKI....se umpama lagunya ALM mbah surip ngetop/menjadi Hits pada jaman PKI....dan lagu tak gendong banyak dinyanyikan orang pada masa itu(orang PKI juga ikut nyanyi) apa lagu Tak gendongnya mbah surip akan di klaim menjadi LAGU KOMUNIS/PKI???????????Haru
snya kita sebagai orang yang berpendidikan dan cukup dapat suplay gizi yang cukup (ga pada jaman jepang...minum susu aja 3 bulan sekali) harus bisa mikir yang lebih baik dan lebih jernih....bisa bedakan budaya dan KOMUNIS.....dan seumpama lagu genjer-genjer yang diciptakan oleh Muhammad Arif(bayuwangi) tahun 1942 yang bener2 salah satu budaya indonesia di klaim/di aku2 oleh negara "tetangga",apa yang kita lakuin???kita cuma bisa marah2 doank...
tulisan ini bukan "pembelaan/klarifikasi(karena gw bukan artis)....cuma sekedar berbagi informasi tentang asal-usul lagu "genjer-genjer" yang banyak di salah artikan sebagai lagu komunis....
dan ini tulisan cuma opini gw yang cuma manu biasa yang banyak dosa tapi masih bisa berfikir sehat(piye tho ki...???)...jadi kalo ada yang sua/ga suka itu wajar....dan kalo ada salah tulis/salah info...ya gw minta maap...kan gw td bilang kalo gw cuma manusia biasa yang banyak dosa tapi masih bisa berfikir sehat.....

wassalam.....

MERDEKA.....MERDEKA....MERDEKA.....!!!!1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar